Membuat Hormon Auksin dari Ekstrak Tanaman

membuat hormon auksin dari ekstrak tanaman

Hormon auksin dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman, seperti halnya penggunaan pupuk. Membuat hormon auksin bisa dilakukan di rumah dengan mengekstrak tanaman yang mengandung hormon auksin.

Pertumbuhan tanaman yang bisa dipacu oleh hormon auksin, secara lebih spesifik, adalah seperti berikut:

  • Mempercepat pertumbuhan akar
  • Mempercepat pertumbuhan batang
  • Mempercepat pertumbuhan daun
  • Mempercepat pembungaan
  • Mempercepat pembuahan
  • Mempercepat pematangan buah

Hormon auksin dapat diperoleh secara alami atau sintetis. Hormon auksin alami dapat diperoleh dari ekstrak tanaman, sedangkan hormon auksin sintetis dapat dibuat di laboratorium.

Penggunaan hormon auksin untuk memacu pertumbuhan tanaman harus dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan hormon auksin yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman yang tidak normal. Bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.

Membuat Hormon Auksin dari Ekstrak Tanaman

Sebenarnya bukan membuat hormon auksin dari ekstrak tanaman. Istilah yang lebih tepat adalah mengambil atau mengumpulkan hormon auksin dari ekstrak tanaman. Hormon auksin dapat diperoleh secara alami dari ekstrak tanaman.

Ekstrak tanaman yang mengandung hormon auksin adalah ekstrak dari bagian-bagian tanaman yang aktif tumbuh, seperti pucuk, kuncup, dan akar. Tanaman yang biasa diekstrak untuk membuat hormon auksin adalah bawang merah, kacang hijau, kentang, pisang, dan akar umbi.

Berikut cara membuat hormon auksin dengan mengekstrak tanaman:

Bahan-bahan:

  • Tanaman yang mengandung hormon auksin
  • Etanol
  • Air
  • Gelas kimia
  • Corong
  • Pipet
  • Kertas saring
  • Timbangan
  • Alat pengukur volume

Langkah Pembuatan Hormon Auksin

  • Timbang 5 gram tanaman yang mengandung hormon auksin.
  • Masukkan tanaman ke dalam gelas kimia.
  • Tambahkan 100 ml etanol ke dalam gelas kimia.
  • Tutup gelas kimia dan diamkan selama 24 jam.
  • Saring ekstrak tanaman menggunakan kertas saring.
  • Ukur volume ekstrak tanaman yang diperoleh.
  • Larutkan ekstrak tanaman dengan air secukupnya.
  • Larutan hormon auksin siap digunakan.

Penjelasan:

Etanol adalah pelarut yang digunakan untuk mengekstrak hormon auksin dari tanaman. Tanaman yang mengandung hormon auksin akan melepaskan hormon auksinnya ke dalam etanol. Hormon auksin yang terlarut dalam etanol akan disaring menggunakan kertas saring. Ekstrak tanaman yang diperoleh kemudian dilarutkan dengan air secukupnya. Sebutlah larutan tadi sebagai larutan hormon auksin

Cara Pakai Larutan Hormon Auksin

Cara menggunakan larutan ekstrak tanaman tergantung pada tujuan penggunaannya. Yang pasti, larutan ekstrak tadi harus terlebih dahulu dicampur dengan air secukupnya. Jangan gunakan larutan ekstrak secara langsung.

Berikut adalah beberapa cara menggunakan larutan ekstrak tanaman:

  • Untuk memacu pertumbuhan akar, larutan ekstrak hormon auksin bisa disiramkan langsung ke media tanam.
  • Untuk memacu pertumbuhan batang, larutan ekstrak bisa disemprotkan ke tanaman.
  • Untuk memacu pertumbuhan daun, penerapannya juga dengan menyemprotkan ke tanaman.
  • Untuk memacu pembungaan, juga dengan penyemprotan tanaman.
  • Untuk memacu pembuahan, larutan ekstrak yang sudah dicampur air bisa disemprotkan langsung ke tanaman.
  • Untuk memacu pematangan buah, cara semprot juga dipakai.

Mengapa Disemprotkan, Bukan Disiramkan?

Larutan ekstrak tanaman disemprotkan ke tanaman, bukan disiramkan, karena beberapa alasan, antara lain:

  • Efisiensi penggunaan
    Penyemprotan larutan ekstrak tanaman memungkinkan larutan mencapai bagian-bagian tanaman yang sulit dijangkau dengan penyiraman, seperti daun bagian bawah dan bunga.
  • Efek yang lebih cepat
    Penyemprotan larutan ekstrak tanaman memungkinkan hormon auksin dalam larutan cepat diserap oleh tanaman.
  • Kontrol yang lebih baik
    Penyemprotan larutan ekstrak tanaman memungkinkan Anda untuk mengontrol jumlah larutan yang disemprotkan ke tanaman.

Tips Penyemprotan Auksin

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyemprotkan larutan ekstrak tanaman:

  • Gunakan alat semprot yang berukuran kecil agar Anda dapat menyemprotkan larutan secara merata ke seluruh bagian tanaman.
  • Semprotkan larutan pada pagi atau sore hari saat cuaca tidak terlalu panas.
  • Hindari menyemprotkan larutan pada kondisi cuaca yang hujan atau berangin.
  • Jika Anda menyemprotkan larutan pada tanaman yang sedang berbunga, hindari menyemprotkan larutan langsung ke bunga.

Menyemprotkan Auksin ke Daun

Daun bisa menyerap larutan ekstrak tanaman? Seperti menyerap pestisida? Ya. Daun bisa menyerap larutan ekstrak tanaman. Daun memiliki jaringan epidermis yang terdiri dari sel-sel yang tersusun rapat. Jaringan epidermis ini memiliki pori-pori yang memungkinkan air dan nutrisi masuk ke dalam daun. Hormon auksin diserap oleh daun melalui jaringan epidermis tadi. Setelah diserap oleh daun, hormon auksin akan diangkut ke bagian-bagian tanaman lainnya melalui aliran sitoplasma.

Selain larutan ekstrak tanaman, daun juga dapat menyerap cairan pestisida. Cairan pestisida diserap oleh daun melalui jaringan epidermis. Setelah diserap oleh daun, cairan pestisida akan bekerja untuk membunuh hama atau penyakit tanaman.

Faktor yang mempengaruhi penyerapan larutan ekstrak tanaman (dan cairan pestisida) oleh daun:

  • Ukuran pori-pori epidermis: Ukuran pori-pori epidermis dapat mempengaruhi jumlah larutan atau cairan yang dapat diserap oleh daun. Pori-pori epidermis yang lebih besar akan memungkinkan lebih banyak larutan atau cairan untuk diserap oleh daun.
  • Kadar air daun: Daun yang memiliki kadar air yang tinggi akan lebih mudah menyerap larutan atau cairan.
  • Kondisi cuaca: Kondisi cuaca yang panas dan kering dapat menyebabkan pori-pori epidermis menutup, sehingga mengurangi penyerapan larutan atau cairan oleh daun.