Cara Menanam Cabe dari Biji

Cara Menanam Cabe dari Biji

Menanam cabe sendiri itu asyik dan menyenangkan. Kita bisa memilih varietas yang sesuai dengan selera dan kebutuhan kita, serta mengontrol penggunaan pupuk dan pestisida. Salah satu cara untuk menanam cabe di rumah adalah dengan menggunakan biji. Menanam cabe atau cabai dari biji memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan bibit siap tanam, namun memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

– Biji cabe lebih murah dan mudah didapatkan daripada bibit siap tanam.
– Biji cabe lebih tahan terhadap penyakit dan stres lingkungan daripada bibit siap tanam.
– Biji cabe dapat disimpan dalam waktu yang lama jika disimpan dengan benar.
– Biji cabe dapat menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan kuat daripada bibit siap tanam.

Lalu, bagaimana cara menanam cabe dari biji? Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Persiapkan biji cabe yang akan ditanam. Pilih biji cabe yang berasal dari tanaman sehat, subur, dan berbuah banyak. Jika menggunakan biji cabe dari buah segar, keringkan terlebih dahulu bijinya di tempat teduh selama beberapa hari hingga kering sempurna. Jika menggunakan biji cabe kemasan, pastikan bijinya masih dalam masa kadaluarsa dan tidak berjamur.

2. Rendam biji cabe dalam air hangat selama 24 jam untuk mempercepat perkecambahan. Ganti airnya setiap 6 jam untuk menghindari pembusukan. Setelah 24 jam, tiriskan biji cabe dan siapkan media semai.

3. Media semai bisa menggunakan tanah, pasir, sekam, atau rockwool. Media semai harus bersih, gembur, dan subur. Campurkan media semai dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1. Basahi media semai dengan air hingga lembab, tapi tidak terlalu basah.

4. Siapkan wadah semai yang bisa menggunakan pot, polybag, tray, atau kotak bekas. Lubangi dasar wadah semai agar air dapat mengalir keluar. Isi wadah semai dengan media semai hingga penuh, lalu ratakan permukaannya.

5. Taburkan biji cabai di atas media semai dengan jarak sekitar 2 cm antara biji. Tutup biji cabe dengan media semai tipis-tipis, sekitar 0,5 cm. Tekan-tekan media semai agar padat dan rata.

6. Siram wadah semai dengan air menggunakan sprayer atau penyiram halus agar tidak merusak biji. Simpan wadah semai di tempat yang hangat dan terang, tapi tidak terkena sinar matahari langsung. Siram wadah semai setiap hari agar media semai tetap lembab.

7. Biasanya, biji cabe akan berkecambah dalam waktu 7-14 hari. Setelah muncul tunas-tunas kecil di permukaan media semai, pindahkan wadah semai ke tempat yang lebih terang dan sejuk agar tunas-tunas tersebut dapat tumbuh menjadi bibit yang kuat dan sehat.

8. Setelah bibit cabe berumur sekitar 4-6 minggu atau memiliki 4-6 helai daun, bibit cabe siap dipindahkan ke tempat penanaman permanen. Tempat penanaman permanen bisa menggunakan pot besar, polybag besar, atau bedengan di halaman rumah. Pastikan tempat penanaman permanen memiliki drainase yang baik dan mendapat sinar matahari cukup, sekitar 6-8 jam sehari.

9. Persiapkan media tanam yang bisa menggunakan tanah, pasir, sekam, atau arang sekam. Media tanam harus bersih, gembur, dan subur. Campurkan media tanam dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1. Basahi media tanam dengan air hingga lembab, tapi tidak terlalu basah.

10. Buat lubang tanam dengan jarak sekitar 40-50 cm antar lubang. Lubang tanam harus cukup dalam untuk menampung akar bibit cabe. Keluarkan bibit cabe dari wadah semai dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Masukkan bibit cabe ke dalam lubang tanam, lalu tutup dengan media tanam. Tekan-tekan media tanam agar padat dan rata.

11. Siram bibit cabe dengan air menggunakan sprayer atau penyiram halus agar tidak merusak akar. Simpan bibit cabe di tempat yang terlindung dari hujan dan angin kencang selama beberapa hari hingga bibit cabe beradaptasi dengan lingkungan baru.

12. Setelah bibit cabe tampak tumbuh sehat dan kuat, mulailah memberikan pupuk tambahan untuk merangsang pertumbuhan dan pembungaan. Pupuk tambahan bisa menggunakan pupuk NPK, pupuk organik cair, atau pupuk daun. Berikan pupuk tambahan sesuai dengan dosis dan frekuensi yang tertera pada kemasan.

13. Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jangan biarkan media tanam terlalu kering atau terlalu basah. Jika media tanam terlalu kering, cabe akan layu dan menguning. Jika media tanam terlalu basah, cabe akan busuk dan mati.

14. Lakukan pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit secara rutin. Hama yang sering menyerang cabe antara lain ulat, kutu daun, tungau, dan nematoda. Penyakit yang sering menyerang cabe antara lain antraknosa, layu bakteri, busuk buah, dan virus kuning. Gunakan pestisida alami atau kimia sesuai dengan jenis dan tingkat serangan hama dan penyakit.

15. Lakukan pemanenan secara bertahap sesuai dengan tingkat kematangan buah cabe. Buah cabe bisa dipanen saat masih muda (hijau) atau sudah tua (merah). Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memotong tangkai buah cabe agar tidak merusak tanaman induk.

Demikian cara menanam cabe dari biji yang bisa Anda coba di rumah.